WEELCOME

Sabtu, 26 November 2011

masyarakat pedesaan dan perkotaan


Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain, didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan konflik, kontraversi, dan kompetisi.

MASYARAKAT PERKOTAAN

Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa, orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi, pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata, kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Jumat, 18 November 2011

Pelapisan Sosial dan Kesamaan

Pelapisan social dan kesamaan derajat dapat kita jumpai di lingkungan sekitar kita , dalam berbagai hal apapun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian , kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang dengan yang lainya.
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata. Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Maka, dengan sendirinya masyarakat meripakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama.
Tidak dapat dibayangkan jika masyarakat tanpa individu, ataupun sebaliknya jika individu tanpa adanya masyarakat.
Mungkin sebagian orang ada yang tidak heran dengan semua ini karena mereka tak begitu menanggapi tetapi ada juga yang menanggapinya dan mengkritiknya. Karena bagi yang mengkritiknya hal itu sangat tidak adil terhadap semua tindakan yang akan terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi , mereka mau semua mendapatkan hal itu yang sama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainya.
Pelapisan social biasa dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti dengan pelapisan social tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang biasa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya.
Pelapisan social dan kesamaan derajat memiliki tali hubungan yang erat , karena kedua hal ini sangat berkaitan antar yang satu dengan yang lain.maka dari itu, semua atau sebagian orang yang mengkritik hal ini , karena bila tak mengkritik , orang itu bisa dikatakan akan keterlaluan terhadap semua hak dan kewajiban yang harus dibagi sama ratakan terhadap semua orang, tetapi semua itu kembali keorang itu sendiri atau pribadi diri kita, karena semua itu kita yang melakukan dan melaksanakan serta kita juga pun yang akan rasakan jika kita bisa melakukan sesuai yang ditetapkan.

Jumat, 11 November 2011

Warga Negara dan Negara


Dalam suatu wilayah yang luas terdapat komponen komponen kehidupan yang sangat dibutuhkan dan saling berkaitan. Dimana ada suatu system yang mengelola wilayah tersebut. Komponen –komponen tersebut diantaranya adalah manusia. Dalam dunia sekarang ini, wilayah yang luas tersebut biasa kita sebut dengan Negara, tempat bermukimnya anggota anggota Negara itu sendiri. Dan manusia sebagai warga negara dan anggota itu sendiri mempunyai peran terbesar bagi kemajuan negaranya.
Negara mempunyai arti yang luas jika dipandang secara umum. Negara itu merupakan suatu kebulatan yang yang memiliki system dan fungsi dan saling berhubungan satu sama lain antara komponen didalamnya. Oleh sebab itu tindakan warga negaranyaakan berdampak pada kemajuan ataupun kemunduran kualitas Negara tersebut.
Fungsi mencolok warga Negara terdapat pada system pemerintahan yang dikelola dimana pemikiran akan selalu tertuju pada kemakmuran warga negaranya. Agar tidak terjadi suatu ketimpang tindihan social maka warga Negara melewati badan berwenang yang dibentuk akan membuat suatu kesepakatan peraturanyang harus dimilikidan ditaati warganya.
Kita sebagai pelajar dan mahasiswa, dituntut untuk selalu memajukan bumi pertiwi ini. Contoh sederhana adalah mematuhi apa yang menjadi kewajiban , peraturan dan mengambil hak dengan tidak mengganggu kepentingan orang lain.

Kamis, 03 November 2011

Pemuda dan Sosialisasi


Kita hidup berdampingan satu sama lainnya. Mulai dari pria wanita, segala macam bentuk fisik, dan tua muda. Saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing. Dari interaksi itu, akan melahirkan suatu keadaan dimana tiap individu tersebut dapat saling mengenal. Keadaan inilah yang dapat kita sebut sosialisasi. Proses sosialisasi dapat terjadi jika tiap individu berani mengungkapkan kebutuhan hidupnya atau lingkungannya kepada masyarakat sekitar dengan begitu masyarakat dapat mengenal kita.  Dan diharapkan dengan terjalinnya sosiaisasi para anggota asarakat dapat saling menolong, membantu satu sama lainnya. Mungkin dalam bentuk tenaga, pikiran, ataupun materi, dengan timbale baliknya.
Dalam sosialisasi tersebut banyak sekali “pemain-pemain” yang terlibat diantaranya kaum muda dan tua. Jiwa-jiwa ini yang selalu semangat akan perubahan positif lingkungannya, yang selalu member inspirasi, namun pemikiran jiwa-jiwa ini begitu instan dan dalam jangka pendek saja. Jiwa jiwa inilah yang kita katakana pemuda. Lain halnya dengan kaum tua yang kolot, namun selalu m emberi nasehat dengan pemikirannya yang jangka panjang.
Jika mereka bersatu dan saling memahami lewat sosialisasi maka lingkungan masyarakat mereka akan mumpuni dan saling berkembang.  Contohnya dalam permainan sepak bola, pemuda akan menyalahkan pelatih dan pemainnya jika mereka kalah, bahkan ada yang berbuat anarki. Nah dari situ diharapkan para tetua mampu menetralisir keadaan.